Kabupaten Sukoharjo »
Kuliner
»
Makanan Tradisional Kabupaten Sukoharjo ( Alakathak ), Penganan Khas Weru yang Ngangeni
Makanan Tradisional Kabupaten Sukoharjo ( Alakathak ), Penganan Khas Weru yang Ngangeni
Posted by Sukoharjo Lover on Jumat, 30 September 2016 |
Kuliner
Makanan tradisional Sukoharjo, di Kecamatan Weru terdapat satu jenis penganan yang menjadi ciri khas. |
Tidak ada yang mengetahui secara pasti siapa yang kali pertama membuat dan kapan alakathak menjadi bagian dari masyarakat di kecamatan yang berbatasan dengan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu. Hal yang pasti alakathak hingga kini masih terjaga keautentikkannya berkat tangan-tangan para penjaga tradisi.
Alakathak terdiri atas tempe olahan berbahan utama koro benguk dan mi yang dibuat dari tepung singkong, masyarakat menyebutnya tepung kanji. Keduanya dibungkus daun jati yang masih hijau. Alakathak dijual di pasar-pasar tradional di Weru dan sekitarnya saban pasaran tertentu (hari berdasar kalender Jawa).
Alakhatak dapat dijumpai di Pasar Tawangkuno, Tawang, Weru setiap Kliwon dan Pahing, di Pasar Kelir saban Wage dan Legi, Manyaran, Wonogiri pada Pon dan Kliwon, dan Semin, Gunung Kidul pada Pon.
Pedagang menjualnya dari pagi hingga pukul 10.00 WIB. Biasanya pedagang membuat alakathak sendiri. Berkat tangan-tangan mereka lah penganan itu bisa dinikmati hingga sekarang.
Salah satu pembuat sekaligus penjual alakathak, Poniyem, 55, saat ditemui Solopos.com saat berjualan di Pasar Tawangkuno, Selasa (26/1/2016), mengatakan dirinya membuat alakathak sejak masih remaja saat dia membantu orang tuanya. Warga Dukuh Karanganyar, Desa Karanganyar, Weru, itu tidak mengetahui kebiasaan membuat alakathak di keluarganya ada sejak kapan. Setahu dia alakathak ada sejak nenek moyang.
Pembuatan alakathak tidak sesederhana tampilannya. Proses pengolahan tempe alakathak memakan waktu berhari-hari. Pertama koro benguk direbus hingga matang lalu direndam selama tiga hari. Setelah itu benguk dikukus beberapa lama. Selanjutnya benguk ditumbuk hingga halus. Setelah halus dibungkus menggunakan daun jati atau daun pisang dengan ukuran kecil-kecil dibiarkan satu hari.
“Setelah tempe jadi lalu dimasak. Bumbunya kunir, parutan kelapa, tumbar, kemiri, daun salam, daun jeruk, dan laos. Semua bumbu dimasak menggunakan santan. Setelah mendidih tempe dimasukkan, 15 menit kemudian angkat,” ulas Poniyem.
Pembuatan mi sebagai bahan tambahan lebih singkat. Pertama tepung kanji dibikin adonan menggunakan air mendidih. Lalu adonan dibuat pipih menggunakan botol atau paralon. Selanjutnya dirajang memanjang dengan lebar sekitar 1 cm. Hasil rajangan lalu direbus hingga mengapung. Setelah itu ditiriskan dan diberi minyak.
“Alakathak enaknya sama diceplusi [dimakan bersama] cabai. Rp500 sudah dapat sebungkus yang isinya dua buah tempe dan mi. Kalau Rp1.000 tempenye empat buah. Banyak perantauan dari Weru kalau pas pulang kampung langsung memborong. Katanya alakathak ini ngangeni. Waktu merantau lagi mereka membawa sampai ke Kalimantan, Jakarta, Semarang, dan lain-lain,” imbuh Poniyem.
Pembuat alakathak asal Gaden, Jatingarang, Weru, Ngatiyem, 60, menambahkan alakathak makanan khas Weru. Kalau di wilayah lain ada alakathak dia memastikan penganan itu dari Weru. Menurut penikmat alakathak, Sri Larasati, 45, rasa alakathak bagi orang luar Weru mungkin tidak enak karena belum terbiasa memakannya. Tetapi bagi dia makanan itu selalu membuatnya kangen dan ingin menyantapnya terus.
Sumber : http://www.solopos.com/2016/01/27/makanan-tradisional-sukoharjo-alakathak-penganan-khas-weru-yang-ngangeni-685115
Top 10 Popular of The Week
-
Kabupaten Sukoharjo Dari Wikipedia bahasa Indonesia,ensiklopedia bebas Disambig gray.svg Moto: Sukoharjo MAKMUR (Maju, Aman, Ko...
-
J oglosemar | Insan Dipo Ferdias ilustrasi perpustakaan daerah SUKOHARJO — Minat masyarakat mengunjungi Perpustakaan Daerah Sukoharjo m...
-
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tenga...
-
Kerajinan ekonomi kreatif "Anglo" yakni tungku gerabah salah satu alat masak untuk menghasilkan panas api produksi asal...
-
PERSOJO (Persaudaraan Seniman Sukoharjo) adalah organisasi seniman di wilayah Sukoharjo yang bersifat independen, berlandaskan pad...
-
Kepulangan siswi salah satu Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di Solo, Aura Warna Sari, 13 tak hanya membuat lega kedua ora...
-
Kisah tragis dialami bocah berusia 10 tahun asal Sukoharjo yang mengidap tumor mata. Suharno, 44, tak kuasa menahan tangis saat m...
-
Makanan tradisional Sukoharjo, di Kecamatan Weru terdapat satu jenis penganan yang menjadi ciri khas. SUKOHARJO–Nama penganan tr...
-
Kuliner Sukoharjo diwarnai tengkleng khas. Olahan tulang berdaging khas kuliner Soloraya itu disajikan dengan lebih sedikit kuah. Mau cob...
-
SUKOHARJO, suaramerdeka.com – Sejumlah jembatan yang berdiri di atas aliran Sungai Bengawan Solo, di Kabupaten Sukoharjo, perlu ...
Tidak ada komentar: